Selasa, 30 Oktober 2012
Photography of the week :)
Posted By
Fairuz Nabihah
in
23.48
0
comment
Lable
bokeh,
DSLR camera,
fairuz punya,
fairuz'sdesign,
fairuz'sphotography,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fashion style,
hijab,
islamic modeling,
photography,
share pict-,
stylecovered
Kamis, 26 Juli 2012
Fashion Style 14 By Fairuz Nabihah
Fashion Style 14 By Fairuz Nabihah
#Information :
- Zaara Black Long Dress
- Blouse Niale (Blouse berwarna hitam dengan printed berwarna putih sangan pas dan unik, dan lengan batwing. Bahan semi rayon)
- Shawl (digunakan untuk kerudung)
- Adore Bangless (Bangless ini menampilkan desain yang glamour tapi tetap sederhana)
- bag Groiselles (tas dari Groiselles ini mempunyai dua fungsi lho, tbisa dibuat menjadi tas cangklong atau selempang. Tas ini tberbahan lacy dengan Printed Animal kulit ular. terdiri dari 1 kantong utama dengan flap, 1 kantong terbuka di depan, 1 kantong reselteing di dalam, dan Handphone pocket)
- Multi Wedges The Fashion Barage (wedges dari TFB ini sangan cocok unutk ukhti yang suka berpenampilan glamour, desain tali sepatu antara coklat, hitam dan putih sangat serasi di padukan)
Posted By
Fairuz Nabihah
in
22.25
0
comment
Lable
fairuz'sdesign,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fashion style,
fun Art,
hijab,
islamic modeling,
share pict-,
stylecovered
Fashion Style 13 By Fairuz Nabihah
Fashion Style 13 By Fairuz Nabihah
#Information :
- Arta Skirt (100% Cotton)
- T-shirt Troniy (t-shirt dengan desain yang simpel dan unik)
- Monroe Jacket (jaket yang berwarna abu-abu ini akan menampilkan karakter tomboy kamu, tapi tetap fenimine dan stylies kok )
- Pashmina with Pastel colour (pashmina cantik dengan bahan poly-chiffon akan menambah kenyamana ukhti ketika berjilbab)
- Big Belt Evan (gaya Minimalis dalam BigBelt bisa ukhti padukan dengan style andalan ukhti)
- Bangless Kwat (bangless dengan hiasan permata yang dibentuk bunga mawar)
- Cedrey Bag (tas kepunyaan Cedrey ini sangat cocok untuk ukhti yang tomboy, karena di desain sangat simpel)
- Wedges The Fashion Barage (weges printed floral dari TFB ini terbuat dari bahan lacy tapi tetap[ menawan bukan?)
Posted By
Fairuz Nabihah
in
22.05
0
comment
Lable
fairuz punya,
fairuz'sdesign,
fairuznabihah,
fashion style,
fun Art,
hijab,
islamic modeling,
photoshop,
share pict-,
stylecovered
Fashion Style 12 By Fairuz Nabihah
Fashion Style 12 By Fairuz Nabihah
#Information :
- Blouse Viola
- Skirt printed (with flower printed)
- Pashmina (untuk kerudung)
- Bangles gradasi (artenue)
- Classic Bag (tas dengan desain yang klasik, warna biru yang sangat cocok untuk gaya casual tapi cantik)
- Begde Flats
Posted By
Fairuz Nabihah
in
21.20
0
comment
Lable
banner fairuz,
fairuz'sdesign,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fashion style,
hijab,
islamic modeling,
photoshop,
share pict-,
stylecovered
Hasil Jepretan Ku =D
Assalamu'alaikum blogwalking :D Pagi yang cerah ini aku sambut blog ini dengan share pict- hasil photography ku. Maaf ya, udah lama gak posting lagi.. *orang sibuk sih*
InsyaAllah hari ini aku posting pict- , info, dll. *kalo sempet ya kawan*
Ini dia hasil Photography saya sendiri, manis bukan? *memuji sendiri gak sah lho*
serius deh aku jepret photo ini tanpa ada sentuhan edit sedikit pun. *sombong nih haha*
tapi ya.. tetap saja masih banyak sekali kekurangannya :D hee.. Maklum , masih Newbie
Posted By
Fairuz Nabihah
in
21.04
0
comment
Lable
banner fairuz,
DSLR camera,
fairuz punya,
fairuz'sphotography,
fairuznabihah,
fun Art,
photography,
share pict-
Kamis, 19 Juli 2012
Fashion Style 11 By Fairuz Nabihah
Fashion Style 11 By Fairuz Nabihah
#Information :
- Blouse Tunik Orange (100% cotton)
- Lucid maxi Skirt (dengan pita sebagai belt yang cantik)
- scraf printed (digunakan sebagai kerudung)
- Topi Elliane
- Ring (Black Diamond)
- Bag Inuk Satchel (with detail Printed yang lucu and keep calm)
- Victoria Sandal (dwith detail tali yang dikepang)
Posted By
Fairuz Nabihah
in
00.20
0
comment
Lable
banner fairuz,
fairuz punya,
fairuz'sdesign,
fairuz'sphotography,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fashion style,
fun Art,
hijab,
islamic modeling,
photoshop,
share pict-,
stylecovered
Rabu, 06 Juni 2012
Fashion Style 10 By Fairuz Nabihah
Fashion Style 10 By Fairuz Nabihah
#Information :
- Lightcoral skirt (Zata)
- Holsten Blouse
- Scraf Peach with Spark (digunakan untuk kerudung *hijabstyle*)
- Beauty Necklace (Zaracolection)
- Ramoona bag
- Wedgess (Lipstick Demore)
Posted By
Fairuz Nabihah
in
21.51
0
comment
Lable
banner fairuz,
fairuz punya,
fairuz'sdesign,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fashion style,
fun Art,
hijab,
islamic modeling,
share pict-,
stylecovered
Fashion Style 9 By Fairuz Nabihah
Fashion Style 9 By Fairuz Nabihah
#Information :
- Black Skirt (Zata)
- Sweater silk orangina (Arialita)
- Nude Shawl (digunakan sebagai kerudung *hijabstyle*)
- Diamon ring (Zata)
- Big Belt
- Simple bag (forever 21)
- Flats (The Fashion Barrage)
Posted By
Fairuz Nabihah
in
21.39
0
comment
Lable
banner baru,
banner fairuz,
fairuz punya,
fairuz'sdesign,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fashion style,
fun Art,
hijab,
islamic modeling,
photoshop,
share pict-,
stylecovered
Kamis, 31 Mei 2012
Fashion Style 8 By Fairuz Nabihah
Fashion Style 8 By Fairuz Nabihah
sebenernya sih, aku kurang suka sama style ini loh.
Solanya warnanya itu..... haha
Tapi ya, gak apa2 sih.. tapi bagus kan? :D
#Information :
- Rainbow Skirt (with Cottont)
- Blazer (yellow)
- Long Blouse
- Shawl (digunakan untuk kerudung *HijabStyle*)
- L.O.V.E ring (forever 21)
- Simple Bag (Alicia)
- Beautifull Flat (Kareen Flat)
Posted By
Fairuz Nabihah
in
07.10
0
comment
Lable
fairuz punya,
fairuz'sdesign,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fashion style,
fun Art,
hijab,
islamic modeling,
photoshop,
share pict-,
stylecovered
Banner Fairuz nii :)
Assalamu'alaikum... :))
Banner pertama punya Fairuz ternyata salah :( haduh..
Jadinya Fairuz bikin lagi banner baru , ini dia...
Bagus atau nggak, ya.. gak apa2 deh :)
comment here !!
Posted By
Fairuz Nabihah
in
06.40
0
comment
Lable
banner baru,
banner fairuz,
fairuz punya,
fairuz'sdesign,
fairuzblogwalking,
fairuznabihah,
fun Art,
photoshop,
share pict-
Jumat, 25 Mei 2012
Makalah Psikologi Kls XI Part I
Maaf ya Blogwalk, aku macet posting nih :)
Sekarang aku post tugas psikologiku kelas XI semoga bisa bermanfaat ya :D kalo mau copas jangan lupa dicantumin sumbernya :) di Daftar pustaka oiyah, jangan lupa tulis juga link webku sebagai sumber dari Makalah ini :D Thanx..
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, karunia dan cahaya petunjukNya yang tiada tara, sehingga penulisan
makalah ini dapat
Terselesaikan. Semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat menambah khazanah ilmu-ilmu psikologi.
Makalah ini berisi tentang
“Perkembangan Yang Terganggu Dan Penyimpangan Dalam Perkembangan” berisi
tentang uraian-uraian judul ini.
Tidak lupa kami
berterima kasih kepada seluruh sumber data dan info yang telah memudahkan kami
untuk membuat makalah ini. Diharapkan kepada seluruh sumber ataupun referensi
mampu mentoleril kesalahan penulis oleh penulis.
Kami sebagai kelompok VIII menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari ustz. Farah
Nazla S.Pd.I sangatlah kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah
kami ini.
Cibegol, 25 April 2012
Penyusun
Kelompok VIII
PENDAHULUAN
Latar belakang
Perkembangan terganggu ditandai oleh penyimpangan yang
besar dari keadaan yang normal. Dengan normal di maksudkan suatu pola tingkah
laku rata- rata yang nampak pada orang- orang yang dalam periode perkembangan
tertentu. Ada terdapat penyebaran tertentu dalam variansi tingkah laku di
sekitar rata- rata tadi, variansi- variansi yang ada di dalam penyebaran
tersebut masih dianggap normal. Perpindahan ke dalam pola tingkah laku yang
terganggu tadi ada yang secara pelan- pelan, ada yang mendadak.
Bagi mereka yang mengalami variansi- variansi yang ada
dalam penyebaran tadi tidak diadakan lembaga- lembaga yang khusus karena masih
tergolong normal. Bagi mereka yang mengalami gangguan- gangguan perkembangan
disediakan lembaga- lembaga khusus, misalnya sekolah- sekolah khusus,
perumahan- perumahan, lembaga- lembaga yang khusus, atau klinik- klinik.
Misalnya ada sekolah khusus untuk anak- anak yang jiwanya tidak normal atau
anak yang sangat sukar belajar, namun pada anak yang mengalami retardasi mental
ini memang ada gangguan atau paling tidak kekurangan dalam perkembangan
kepribadiannya, yang terutama meliputi aspek intelektualnya.
Menurut faham normalisasi itu mempunyai arti bahwa
anak- anak lemah ingatan harus banyak mungkin diatur atau diasuh dalam
lingkungan yang normal dengan sejauh mungkin memperhatikan keadaan anak- anak
lemah mental. Hal ini membawa serta, bahwa tidak hanya anak yang lemah mental
yang harus menyesuaikan diri pada masyarakat, melainkan bahwa masyaraktpun
harus memberi kemungkinannya sehingga anak- anak lemah mental dan yang
mneyimpang dapat menjadi bagian yang terintegrasi menurut prinsip integrasi
atau “community containment”.
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
ADHD
ADHD / GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas) adalah keadaan neurologik-perilaku dengan gejala-gejala yang
meliputi kurangnya perhatian, perhatian mudah beralih, hiperaktivitas,
kegelisahan yang berlebihan, dan tindakan-tindakan yang bersifat impulsif
(bertindak sesuai dorongan hati tanpa memperhatikan situasi).
Diperkirakan antara 3 -7% dari anak usia-sekolah dan 4% dewasa menderita ADHD. Biasanya mulai dikenali saat anak berusia sekolah, meskipun dapat didiagnosa pada semua golongan umur. Penelitian memperkirakan bahwa dalam rata-rata kelas dengan 30 murid, 1 diantaranya menderita ADHD.
Anak laki-laki dengan ADHD lebih banyak 3 banding 1 terhadap anak perempuan dengan kondisi yang sama. Beberapa dokter menganggap bahwa terdapat sama banyak anak perempuan dengan ADHD dibanding anak laki-laki, hanya mereka tidak terdiagnosa sesering anak laki-laki karena anak perempuan kurang mengganggu dan gejalanya masih terkendali sampai usia lebih tua. Sebagai contoh, anak perempuan menunjukkan gejala ADHD secara kurang menyusahkan, seperti kurangnya perhatian.
Diperkirakan antara 3 -7% dari anak usia-sekolah dan 4% dewasa menderita ADHD. Biasanya mulai dikenali saat anak berusia sekolah, meskipun dapat didiagnosa pada semua golongan umur. Penelitian memperkirakan bahwa dalam rata-rata kelas dengan 30 murid, 1 diantaranya menderita ADHD.
Anak laki-laki dengan ADHD lebih banyak 3 banding 1 terhadap anak perempuan dengan kondisi yang sama. Beberapa dokter menganggap bahwa terdapat sama banyak anak perempuan dengan ADHD dibanding anak laki-laki, hanya mereka tidak terdiagnosa sesering anak laki-laki karena anak perempuan kurang mengganggu dan gejalanya masih terkendali sampai usia lebih tua. Sebagai contoh, anak perempuan menunjukkan gejala ADHD secara kurang menyusahkan, seperti kurangnya perhatian.
B.
PENYEBAB
ADHD
Penelitian
neuropsikologi menunjukkkan kortek frontal dan sirkuit yang menghubungkan
fungsi eksekutif bangsal ganglia. Katekolamin adalah fungsi neurotransmitter
utama yang berkaitan dengan fungsi otak lobus frontalis. Sehingga dopaminergic
dan noradrenergic neurotransmission tampaknya merupakan target utama dalam
pengobatan ADHD.
Teori
lain menyebutkan kemungkinan adanya disfungsi sirkuit neuron di otak yang
dipengaruhi oleh dopamin sebagai neurotransmitter pencetus gerakan dan sebagai
kontrol aktifitas diri. Akibat gangguan otak yang minimal, yang menyebabkan
terjadinya hambatan pada sistem kontrol perilaku anak. Dalam penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan MRI didapatkan gambaran disfungsi otak
di daerah mesial kanan prefrontal dan striae subcortical yang mengimplikasikan
terjadinya hambatan terhadap respon-respon yang tidak relefan dan fungsi-fungsi
tertentu. Pada penderita ADHD terdapat kelemahan aktifitas otak bagian korteks
prefrontal kanan bawah dan kaudatus kiri yang berkaitan dengan pengaruh
keterlambatan waktu terhadap respon motorik terhadap rangsangan sensoris.
Beberapa
peneliti lainnya mengungkapkan teori maturation lack atau suatu kelambanan
dalam proses perkembangan anak-anak dengan ADHD. Menurut teori ini, penderita
akhirnya dapat mengejar keterlambatannya dan keadaan ini dipostulasikan akan
terjadi sekitar usia pubertas. Sehingga gejala ini tidak menetap tetapi hanya
sementara sebelum keterlambatan yang terjadi dapat dikejar.
Banyak
peneliti mengungkapkan penderita ADHD dengan gangguan saluran cerna sering
berkaitan dengan penerimaan reaksi makanan tertentu. Teori tentang alergi
terhadap makanan, teori feingold yang menduga bahwa salisilat mempunyai efek
kurang baik terhadap tingkah laku anak, serta teori bahwa gula merupakan
substansi yang merangsang hiperaktifitas pada anak. Disebutkan antara lain tentang
teori megavitamin dan ortomolecular sebagai terapinya.
Kerusakan
jaringan otak atau 'brain damage yang diakibatkan oleh trauma primer dan trauma
yang berulang pada tempat yang sama. Kedua teori ini layak dipertimbangkan
sebagai penyebab terjadinya syndrome hiperaktifitas yang oleh penulis dibagi
dalam tiga kelompok. Dalam gangguan ini terjadinya penyimpangan struktural dari
bentuk normal oleh karena sebab yang bermacam-macam selain oleh karena trauma.
Gangguan lain berupa kerusakan susunan saraf pusat (SSP) secara anatomis
seperti halnya yang disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan hipoksia.
Perubahan
lainnya terjadi gangguan fungsi otak tanpa disertai perubahan struktur dan
anatomis yang jelas. Penyimpangan ini menyebabkan terjadinya hambatan stimulus
atau justru timbulnya stimulus yang berlebihan yang menyebabkan penyimpangan
yang signifikan dalam perkembangan hubungan anak dengan orang tua dan
lingkungan sekitarnya. Penelitian dengan membandingkan gambaran MRI antara anak
dengan ADHD dan anak normal, ternyata menghasilkan gambaran yang berbeda,
dimana pada anak dengan ADHD memiliki gambaran otak yang lebih simetris
dibandingkan anak normal yang pada umumnya otak kanan lebih besar dibandingkan
otak kiri.
Dengan
pemeriksaan radiologis otak PET (positron emission tomography) didapatkan
gambaran bahwa pada anak penderita ADHD dengan gangguan hiperaktif yang lebih
dominan didapatkan aktifitas otak yang berlebihan dibandingkan anak yang normal
dengan mengukur kadar gula (sebagai sumber energi utama aktifitas otak) yang
didapatkan perbedaan yang signifikan antara penderita hiperaktif dan anak
normal.
C.
PERILAKU
ANAK ADHD
Anak-anak dengan ADHD biasanya menampakkan perilaku
yang dapat dikelompokkan dalam 2 kategori utama, yaitu: kurangnya kemampuan
memusatkan perhatian dan hiperaktivitas-impulsivitas.
Kurangnya kemampuan memusatkan perhatian dapat muncul dalam perilaku:
Kurangnya kemampuan memusatkan perhatian dapat muncul dalam perilaku:
a. Ketidakmampuan memperhatikan detil atau melakukan
kecerobohan dalam mengerjakan tugas, bekerja, atau aktivitas lain.
b.
Kesulitan
memelihara perhatian terhadap tugas atau aktivitas bermain
c.
. Kadang
terlihat tidak perhatian ketika berbicara dengan orang lain
d.
Tidak mengikuti
perintah dan kegagalan menyelesaikan tugas
e.
Kesulitan
mengorganisasikan tugas dan aktivitas
f.
Kadang menolak,
tidak suka, atau enggan terlibat dalam tugas yang memerlukan proses mental yang
lama, misalnya: tugas sekolah
g.
Sering
kehilangan barang miliknya, misal: mainan, pensil, buku, dll
h.
Mudah terganggu
stimulus dari luar
i.
Sering lupa
dengan aktivitas sehari-hari
Sedangkan
hiperaktivitas-impulsivitas sering muncul dalam perilaku:
a. Gelisah atau sering menggeliat di tempat duduk
b.
Sering
meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain dimana seharusnya duduk
tenang
c.
Berlari
berlebihan atau memanjat-manjat yang tidak tepat situasi (pada remaja atau
dewasa terbatas pada perasaan tidak dapat tenang/gelisah)
d.
Kesulitan
bermain atau terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan
e.
Seolah selalu
terburu-buru atau bergerak terus seperti mesin
f.
Berbicara
terlalu banyak
g.
Ssering
menjawab pertanyaan sebelum selesai diberikan. (Impulsivitas)
h.
Kesulitan
menunggu giliran (Impulsivitas)
i.
Menyela atau
memaksakan pendapat kepada orang lain (Impulsivitas)
Terkadang gejala tersebut juga diikuti oleh
agresivitas dalam bentuk :
a.
Sering
mendesak, mengancam, atau mengintimidasi orang lain
b.
Sering memulai
perkelahian
c.
Menggunakan
senjata tajam yang dapat melukai orang lain
d.
Berlaku kasar
secara fisik terhadap orang lain
e.
Menyiksa
binatang
f.
Menyanggah jika
dikonfrontasi dengan korbannya
g.
Memaksa orang
lain melakukan aktivitas seksual
D.
Tanda
Kesiapan Anak ADHD Menghentikan Obat
Beberapa tanda bahwa anak anda mungkin sudah siap
untuk mengurangi atau menghentikan obat ADHD adalah:
1) Anak anda sudah bebas gejala selama lebih dari satu tahun dengan obat,
2) Anak anda semakin bertambah baik, dengan dosis obat yang tetap,
3) Perilaku anak anda tetap baik meskipun melewatkan satu atau dua dosis obat, atau
4) Anak anda mengembangkan kemampuan baru untuk berkonsentrasi.
1) Anak anda sudah bebas gejala selama lebih dari satu tahun dengan obat,
2) Anak anda semakin bertambah baik, dengan dosis obat yang tetap,
3) Perilaku anak anda tetap baik meskipun melewatkan satu atau dua dosis obat, atau
4) Anak anda mengembangkan kemampuan baru untuk berkonsentrasi.
Pilihan untuk menghentikan obat ADHD harus dibicarakan
dengan dokter yang mengobati, guru, anggota keluarga, dan anak anda. Anda akan
mendapatkan bahwa anak memerlukan dukungan khusus dari guru dan anggota
keluarga untuk mempertahankan tingkah laku yang baik setelah obat dihentikan.
Anda juga perlu untuk mengamati perilaku anak anda setelah obat dihentikan
untuk memastikan gejala yang tersisa dapat ditangani.
E.
Pengaruh
Obat Terhadap Anak ADHD
Untuk
kebanyakan anak, obat ADHD akan membuat mereka lebih tenang dan lebih mampu
untuk fokus dan berkonsentrasi. Beberapa dari perubahan ini mungkin luput dari
perhatian anak – meskipun orangtua dan guru dapat melihat perubahan tingkah
laku yang positif bila obat bekerja dengan seharusnya. Obat ADHD seharusnya
tidak mengubah kepribadian dasar anak meskipun membuatnya kurang hiperaktif dan
lebih memperhatikan. Kadang anak melaporkan perasaan yang sedikit tidak biasa
atau berbeda waktu pertama makan obat ADHD, tetapi perasaan ini biasanya ringan
dan akan menghilang.
Efek samping pengobatan dan cara mengatasinya
Efek samping pengobatan dan cara mengatasinya
Beberapa
efek samping yang paling sering dan dapat diperkirakan dari obat ADHD adalah
berkurangnya nafsu makan, gangguan tidur, sakit kepala, nyeri lambung, dan
iritabilitas (mudah marah). Efek samping ini biasanya membaik setelah beberapa
bulan pengobatan.
Efek
samping biasanya tidak membahayakan, tetapi semuanya harus dilaporkan kepada
dokter yang mengobati, terutama bila menyebabkan rasa tidak nyaman atau
mengganggu kegiatan anak sehari-hari. Efek samping sering kali dapat dikurangi
dengan mengganti obat, menggunakan bentuk sediaan obat yang berbeda,
menyesuaikan dosis, atau mengubah waktu makan obat.
F.
PENGERTIAN
TUNAGRAHITA
Tunagrahita merupakan asal dari kata tuna yang berarti
“merugi” sedangkan grahita yang berarti “pikiran”. Tunagrahita merupakan kata
lain dari Retardasi Mental (Mental Retardation) yang artinya terbelakang
mental. Tunagrahita juga memiliki istilah- istilah sebagai berikut :
a. Lemah fikiran (feeble minded)
b. Terbelakang mental (Mentally Retarded)
c. Bodoh atau dungu (idiot)
d. Cacat mental
e. Mental Subnormal, dll.
a. Lemah fikiran (feeble minded)
b. Terbelakang mental (Mentally Retarded)
c. Bodoh atau dungu (idiot)
d. Cacat mental
e. Mental Subnormal, dll.
Anak tunagrahita adalah individu yang secara
signifikan memiliki intelegensi dibawah intelegensi normal. Menurut American
Asociation on Mental Deficiency mendefinisikan Tunagrahita sebagai suatu
kelainan yang fungsi intelektual umumnya di bawah rata- rata, yaitu IQ 84 ke
bawah. Biasanya anak- anak tunagrahita akan mengalami kesulitan dalam “Adaptive
Behavior” atau penyesuaian perilaku. Hal ini berarti anak tunagrahita tidak
dapat mencapai kemandirian yang sesuai dengan ukuran (standard) kemandirian dan
tanggung jawab sosial anak normal yang lainnya dan juga akan mengalami masalah
dalam keterampilan akademik dan berkomunikasi dengan kelompok usia sebaya.
Anak- anak yang sulit berkomunikasi tidak selamanya
itu adalah anak tunagrahita. Bisa jadi anak yang bergejala demikian tergolong
autisme. Antara autisme dan tunagrahita terdapat perbedaan mendasar sehingga
perlakuan yang diberikan pun harus berbeda. Menurut Mudjito, autisme ialah anak
yang mengalami gangguan berkomunikasi dan berinteraksi sosial serta mengalami
gangguan sensoris, pola bermain, dan emosi. Penyebabnya karena antar jaringan
dan fungsi otak tidak sinkron. Ada yang maju pesat, sedangkan yang lainnya
biasa- biasa saja. Survei menunjukkan, anak-anak autisme lahir dari ibu-ibu
kalangan ekonomi menengah ke atas. Ketika dikandung, asupan gizi ke ibunya tak
seimbang. Adapun tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan dan
keterbelakangan mental, jauh di bawah rata-rata. Gejalanya tak hanya sulit
berkomunikasi, tetapi juga sulit mengerjakan tugas-tugas akademik. Ini karena
perkembangan otak dan fungsi sarafnya tidak sempurna. Anak-anak seperti ini
lahir dari ibu kalangan menengah ke bawah. Ketika dikandung, asupan gizi dan
zat antibodi ke ibunya tidak mencukupi.
Anak tunagrahita memiliki fungsi intelektual tidak
statis. Kelompok tertentu, termasuk beberapa dari down syndrome, memiliki
kelainan fisik dibanding teman- temannya, tetapi mayoritas dari anak
tunagrahita terutama yang tergolong ringan, terlihat sama seperti yang lainnya.
Dari kebanyakan kasus banyak anak tunagrahita terdeteksi setelah masuk sekolah.
Tes IQ mungkin dapat dijadikan indicator dari kemampuan mental seseorang.
Kemampuan adaptif seseorang tidak selamanya tercermin pada hasil tes IQ.
Latihan, pengalaman, motivasi, dan lingkungan social sangat besar pengaruhnya
pada kemampuan adaptif seseorang.
Anak tunagrahita kurang cakap dalam memikirkan hal-hal
yang bersifat abstrak, yang sulit-sulit dan yang berbelit-belit. Mereka kurang
atau terbelakang atau tidak berhasil bukan sehari dua hari atau sebulan dua
bulan, tetapi untuk selama-lamanya dan bukan hanya dalam satu dua hal tetapi
hampir segala-galanya. Lebih-lebih dalam pelajaran seperti : mengarang,
menyimpulkan isi bacaan, menggunakan symbol-simbol berhitung, dan dalam semua
pelajaran yang bersifat teoritis. Dan juga mereka kurang atau terhambat dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pendapat diatas sejalan dengan definisi yang
ditetapkan AAMD yang dikutip oleh Grossman (Kirk & Gallagher, 1986:116),
yang artinya bahwa ketunagrahitaan mengacu pada sifat intelektual umum yang
secara jelas dibawah rata-rata, bersama kekurangan dalam adaptasi tingkah laku
dan berlangsung pada masa perkembangan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :
a. Anak tunagrahita memiliki kecerdasan dibawah rata-rata
sedemikian rupa dibandingkan dengan anak normal pada umumnya.
b. Adanya
keterbatasan dalam perkembangan tingkah laku pada masa perkembangan
c. Terlambat atau
terbelakang dalam perkembangan mental dan social
d. Mengalami
kesulitan dalam mengingat apa yang dilihat, didengar sehingga menyebabkan
kesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi
e. Mengalami
masalah persepsi yang menyebabkan tunagrahita mengalami kesulitan dalam
mengingat berbagai bentuk benda (visual perception) dan suara (audiotary
perception)
f.
Keterlambatan atau keterbelakangan mental yang
dialami tunagrahita menyebabkan mereka tidak dapat berperilaku sesuai dengan
usianya.
G.
KARAKTERISTIK
ANAK TUNAGRAHITA
Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan diatas,
maka anak tunagrahita memiliki karakteristik tersendiri pada segi tingkah laku,
emosi dan sosialnya, cara belajarnya dan kesehatan pada fisikya. Untuk
karakteristik tersebut, setiap anak tunagrahita memiliki karakteristik yang
berada sesuai dengan tingkat kekurangannya. Secara umum karakteristik tersebut
dapat digeneralkan ke dalam :
1. Segi Intelektualnya
1. Segi Intelektualnya
• Anak tunagrahita mampu mengetahui atau menyadari
situasi, benda-benda dan orang disekitarnya, namun mereka tidak mampu memahami
keberadaan dirinya. Hal tersebut disebabkan oleh faktor bahasa yang manjaadi
hambatan, dikarenakan mereka pada umunya sulit untuk mengatakan atau
menyampaikan kata yang sesuai dengan keadaan yang diinginkannya.
• Mereka berkesulitan untuk memecahkan masalah-masalah
yang ada, tidak mampu membuat suatu rencana bagi dirinya, dan anak tersebut pun
sulit untuk memilih alternatif pilihan yang berbeda.
• Mereka sulit sekali untuk menuliskan simbol-angka,
sehingga secara umum mereka memiliki ksulitan dalam bidang membaca, menulis dan
berhitung.
• Kemampuan belajar anak tunagrahita terbatas. Mereka
mengalami kesulitan yang berarti dalam pengetahuan yang bersifat konsep dan
dalam menempatkan dirinya dengan keadaan situasi lingkungannya.
2. Segi Tingkah Laku (Perilaku Adaptif)
2. Segi Tingkah Laku (Perilaku Adaptif)
• Perkembangan anak tunagrahita lamban. sulit
mempelajari sikap tertentu, bahkan sulit melakukan pekerjaan yang ditugaskan
walaupun tugas tersebut bagi orang normal sangat sederhana.
• Faktor kognitif merupakan hal yang sulit bagi anak
tersebut, khususnya yang berkenaan dengan perhatian dengan atau konsentrasi,
ingatan, berbicara dengan bahasa yang benar, dan dalam kemampuan akademiknya.
• Anak tunagrahita seringkali merasakan ketidakmampuan
dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang diberikan padanya, karena
seringnya melakukan kesalahan-kesalahan pada saat melakukannya.
• Mereka pada umunya kurang percaya diri dan
seringkali menggantungkan bimbingan atau bantuan orang lain, atau dengan kata
lain rasa kemampuan dirinya kurang. Mereka juga seringkali sulit dalam memilih
lingkungan pergaulan yang baik, sehingga mudah terjerumus pada hal-hal yang
bersifat negatif.
Jadi dari karakteristik diatas, dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita itu memiliki kekurangan di dalam :
• Melakukan koordinasi gerak dan sensorinya,
• Rendahnya rasa toleransi,
• Kemampuan untuk memahami konsep-konsep yang bersifat akademik,
• Memusakan perhatian,
• Kesulitan dalam bahasa,
• Kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan dan melakukan pekerjaan
Jadi dari karakteristik diatas, dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita itu memiliki kekurangan di dalam :
• Melakukan koordinasi gerak dan sensorinya,
• Rendahnya rasa toleransi,
• Kemampuan untuk memahami konsep-konsep yang bersifat akademik,
• Memusakan perhatian,
• Kesulitan dalam bahasa,
• Kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan dan melakukan pekerjaan
H.
PENYEBAB
TUNAGRAHITA
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang
menjadi tunagrahita. Para ahli dari berbagai ilmu telah berusaha membagi
faktor-faktor penyebab ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Faktor keturunan
Adanya kelainan kromosom baik autosom (mempunyai
kromosom 3 ekor pada kromosom nomor 21 sehingga anak mengalami Langdon Down’s S
yndrome dan pada trisomi kromosom nomor 15 anak akan menderita Patau’s Syndrome
dengan cicri-ciri berkepala kecil, mata kecil, berkuping aneh, sumbing, dan
kantung empedu yang besar.
Adanya kegagalan meiosis sehingga menimbulkan
duplikasi dan translokasi) maupun kelainan pada gonosom (gonosom yang
seharusnya XY, karena kegagalan menjadi XXY atau XXXY. Ciri yang menonjol
adalah nampak laki-laki dan tunagrahita. Setelah mencapai masa puber tubuhnya
menjadi panjang, gayanya mirip wanita, berpayudara besar).
b. Gangguan metabolisme dan Gizi
Metabolisme dan gizi merupakan hal yang penting bagi
perkembangan individu terutama perkembangan sel-sel otak. Beberapa kelainan
yang disebabkan oleh kegagalan metabolisme dan kekurangan gizi diantaranya
adalah sebagai berikut:
• Phenylketonuria
• Phenylketonuria
Salah satu akibat gangguan metabolisme asam amino juga
kelainan gerakan enzym phenylalanine hydroxide. Gejala umum yang nampak adalah
tunagrahita, kekurangan pigmen, microcephaly, serta kelainan tingkah laku.
•
Cretinisme
Disebabkan oleh keadaan hypohyroidism kronik yang
terjadi selama masa janin atau segera setelah melahirkan. Berat ringan kelainan
tergantung pada tingkat kekurangan thyroxin. Gejala utama yang tampak adalah
adanya ketidaknormalan fisik yang khas dan ketunagrahitaan dan awal gejalanya
dengan kurangnya nafsu makan, anak menjadi sangat pendiam, jarang tersenyum dan
tidur yang berlebihan.
c. Infeksi dan keracunan
Adanya infeksi dan keracunan terjangkitnya
penyakit-penyakit selama janin masih berada dalam kandungan ibunya yang
menyebabkan anak lahir menjadi tunagrahita.
• Rubella
• Rubella
Penyakit ini menjangkiti ibu pada dua belas minggu
pertama kehamilan. Selain tunagrahita, ketidaknormalan yang disebabkan penyakit
ini adalah kelainan pendengaran, penyakit jantung bawaan, berat badan yang
sangat rendah pada waktu lahir dan lain-lain.
• Syphilis bawaan
• Syphilis bawaan
Kondisi bayi yang terkena Syphilis adalah kesulitan
pendengaran, hidungnya tampak seperti hidung kuda.
• Syndrome Gravidity Beracun
• Syndrome Gravidity Beracun
Ketunagrahitaan yang timbul dari Syndrome Gravidity
Beracun terjadi pada sebagian bayi yang lahir prematur, kerusakan janin yang
disebabkan oleh zat beracun, dan berkurangnya aliran darah pada rahim dan
plasenta
d. Trauma dan zat radioaktif
Trauma otak yang terjadi dikepala dapat menimbulkan
pendarahan intracranial terjadinya kecacatan pada otak. Ini biasanya disebabkan
karena kelahiran yang sulit sehingga memerlukan alat bantu (tang). Selain itu
penyinaran atau radiasi sinar X selama bayi dalam kandungan mengakibatkan cacat
mental microcephaly.
e. Masalah pada kelahiran
Adanya kelahiran yang disertai hypoxia (kejang dan
nafas pendek) dipastikan bahwa bayi yang akan dilahirkan menderita kerusakan
otak.
f.
Faktor
lingkungan
Latar belakang pendidikan orang tua sering juga
dihubngkan dengan masalah-masalah perkembangan. Kurangnya kesadaran orang tua
akan pentingnya pendidikan dini serta kurangnya pengetahuan dalam memberikan rangsang-rangsang
positif dalam masa perkembangan anak dapat menjadi salah satu penyebab
timbulnya gangguan atau hambatan dalam perkembangan anak. Kurangnya kontak
pribadi dangan anak, misalnya dengan tidak mengajaknya berbicara, tersenyum,
bermain yang mengakibatkan timbulnya sikap tegang, dingin dan menutup diri.
Kondisi demikian akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak baik fisik
maupun mental intelektualnya.
I.
USAHA
PENCEGAHAN TUNAGRAHITA
Beberapa
alternatif upaya pencegahan timbulnya ketunagrahitaan adalah sebagai berikut :
a. Diagnostik Prenatal
Diagnostik Prenatal yaitu usaha yang dilakukan untuk
memeriksa kehamilan. Dengan ini diharapkan dapat ditemukan kemungkinan adanya
kelainan pada janin, baik berupa kromosom maupun kelainan enzim yang diperlukan
bagi perkembangan janin.
b. Imunisasi
b. Imunisasi
Imunisasi dilakukan terhadap ibu hamil maupun balita.
Sehingga dengan begitu dapat mencegah timbulnya penyakit yang mengganggu
perkembangan bayi
c. Tes darah
c. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk menghindari kemungkinan
menurunkan benih-benih yang berkelainan.
d. Program Keluarga Berencana
d. Program Keluarga Berencana
Mengikuti keluarga berencana.
e. Penyuluhan Genetik
e. Penyuluhan Genetik
Penyuluhan Genetik yaitu suatu usaha mengkomunikasikan
berbagai informasi yang berkaitan dengan masalah genetika dan masalah yang
ditimbulkannya lewat media tertentu.
f. Tindakan operasi
f. Tindakan operasi
Tindakan operasi diperlukan terutama bagi kelahiran
dengan resiko tinggi untuk mencegah kelainan yang ditimbulkan pada waktu
kelahiran (masalah perinatal, misalnya trauma, kekurangan oksigen dan lainnya.)
J.
PENDIDIKAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA
Tuna grahita
membutuhkan pengajaran yang lebih atau ekstra dibanding anak- anak normal
lainnya. Ada sekolah khusus yang biasa disebut SLB (Sekolah Luar Biasa).
Biasanya anak Tunagrahita tersebut di tes terlebih dahulu agar dapat di ketahui
klasifiksi termasuk Tunagrahita ringan, sedang, ataupun berat. Sehingga akan
mendapatkan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Anak dengan kebutuhan
khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan (fisik, mental-
intelektual, sosial, emosional) dalam proses perkembangannya dibandingkan
dengan anak- anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.
Proses
pembelajaran untuk anak tunagrahita harus dilakukan secara intensif karena
mereka sangat memerlukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Secara umum keberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan oleh beberapa
komponen. Komponen tersebut dapat berasal dari guru, siswa, sarana prasarana,
kurikulum, dan lain- lain. Komponen- komponen ini akan saling berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya. Guru tanpa siswa tidak akan terjadi proses
pembelajaran, demikian juga siswa tanpa komponen yang lain tidak mungkin
terjadi proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan bagian yang paling
pokok dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Pembelajaran adalah interaksi
timbal balik antara siwa dengan guru dan antar sesama dalam proses
pembelajaran. Pengertian interaksi mengandung unsur saling memberi dan menerima.
Kajian teori dalam proses pembelajaran :
Kajian teori dalam proses pembelajaran :
a. Teori Motivasi
Guru harus
senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki gairah dan semangat
yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar- mengajar. Dan memberikan reward
kepada siswa yang berbakat.
b. Teori Belajar dan Tingkah Laku
Dalam
kegiatan belajar- mengajar, guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang
mampu mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
guru dengan siswa dan lingkungan, serta interaksi banyak arah.
c. Teori Kognitif
Sesuatu yang
dipelajari siswa tergantung pada apa yang diketahui dari masing- masing siswa
dan bagaimana informasi baru diproses.
K.
Definisi
Hiperaktifitas
Definisi
hiperaktifitas adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan
tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua
tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung
berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu
menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan
tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia
seharusnya duduk degan tenang.. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa
kelainan perilaku meliputi : perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang
berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.
Temperamen
seorang anak adalah suatu karakteristik yang hidup dan dinamis, meski terkadang
pada seorang anak lebih dinamis dibandingkan anak lain. Bila terjadi
peningkatan aktifitas motorik yang berlebihan pada seorang anak dibandingkan
anak lain sebayanya, maka sering kali si-anak dikeluhkan sebagai hiperaktif
oleh orang tuanya.
Penilaian
semacam ini sangat subyektif dan tergantung dari standar yang dipakai oleh
orang tua dalam menilai tingkat aktifitas normal seorang anak. Anggapan bahwa
si-anak hiperaktif mungkin tidak tepat jika hanya karena si-anak menunjukkan
tanda-tanda nakal dan bikin ribut pada saat tertentu tetapi secara keseluruhan
menunjukkan aktifitas yang normal. Dalam hal anak-ini justru kepada orang
tuanya yang harus diberikan pengertian dan pengetahuan tentang bagaimana
membimbing dan mengarahkan secara benar seorang anak dengan pola perilaku yang
menurut orang tua berlebihan.
L.
DETEKSI
DINI GEJALA HIPERAKTIF
Untuk
dapat disebut memiliki gangguan ADHD, harus ada tiga gejala utama yang nampak
dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif. Inatensi
atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak
dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampu
mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih
perhatian dari satu hal ke hal yang lain.
Gejala
hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan
tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan
berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu,
ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.
Gejala
impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada semacam
dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan
tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan.
Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan
sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan menyela
pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Anak
juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi lain dari
impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang
membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Selain
ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada
beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan, dan
terjadi sebelum anak berusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya
dalam 2 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah.
Manifestasi
klinis yang terjadi sangat luas, mulai dari yang ringan hingga berat atau bisa
terjadi dengan jumlah gejala minimal hingga lebih banyak gejala. Tampilan
klinis ADHD tampaknuya sudah bisa dideteksi sejak dini Sejas usia bayi. Gejala
yang harus lebih dicermati pada usia bayi adalah bayi yang sangat sensitive
terhadap suara dan cahaya, menangis, menjerit, sulit untuk diam, waktu tidur
sangat kurang dan sering terbangun, kolik, sulit makan atau minum susu baik ASI
atau susu botol., tidak bisa ditenangkan atau digendong, menolak untuk
disayang, berlebihan air liur, kadang seperti kehausan sering minta minum, Head
banging (membenturkan kepala, memukul kepala, menjatuhkan kepala kebelakang)
dan sering marah berlebihan.
Keluhan
lain pada anak besar adalah anak tampak Clumsy (canggung), impulsif, sering
mengalami kecelakaan atau jatuh, perilaku aneh/berubah-ubah yang mengganggu,
gerakan konstan atau monoton, lebih ribut dibandingkan anak lainnya. Agresif,
Intelektual (IQ) normal atau tinggi tapi pretasi di sekolah buruk, Bila di
sekolah kurang konsentrasi, aktifitas berlebihan dan tidak bisa diam, mudah
marah dan meledak kemarahannya, nafsu makan buruk. Koordinasi mata dan tangan
jelek., sulit bekerjasama, suka menentang dan tidak menurut, suka menyakiti
diri sendiri (menarik rambut, menyakiti kulit, membentur kepala dll) dan gangguan
tidur.
Tanda
dan gejala pada anak yang lebih besar adalah tindakan yang hanya terfokus pada
satu hal saja dan cenderung bertindak ceroboh, mudah bingung, lupa pelajaran
sekolah dan tugas di rumah, kesulitan mengerjakan tugas di sekolah maupun di
rumah, kesulitan dalam menyimak, kesulitan dalam menjalankan beberapa perintah,
sering keceplosan bicara, tidak sabaran, gaduh dan bicara berbelit-belit,
gelisah dan bertindak berlebihan, terburu-buru, banyak omong dan suka membuat
keributan, dan suka memotong pembicaraan dan ikut campur pembicaraan orang lain
Gejala-gejala
diatas biasanya timbul sebelum umur 7 tahun, dialami pada 2 atau lebih suasana
yang berbeda (di sekolah, di rumah atau di klinik dll), disertai adanya
hambatan yang secara signifikan dalam kehidupan sosial, prestasi akademik dan
sering salah dalam menempatkan sesuatu, serta dapat pula timbul bersamaan
dengan terjadinya kelainan perkembangan, skizofrenia atau kelainan psikotik
lainnya20).
M.
PENANGANAN
DINI HIPERAKTIFITAS
Melihat penyebab ADHD yang belum pasti terungkap dan
adanya beberapa teori penyebabnya, maka tentunya terdapat banyak terapi atau
cara dalam penanganannya sesuai dengan landasan teori penyebabnya.
Terapi medikasi atau farmakologi adalah penanganan
dengan menggunakan obat-obatan. Terapi ini hendaknya hanya sebagai penunjang
dan sebagai kontrol terhadap kemungkinan timbulnya impuls-impuls hiperaktif
yang tidak terkendali. Sebelum digunakannya obat-obat ini, diagnosa ADHD
haruslah ditegakkan lebih dulu dan pendekatan terapi okupasi lainnya secara
simultan juga harus dilaksanakan, sebab bila penanganan hanya diutamakan obat
maka tidak akan efektif secara jangka panjang.
Terapi nutrisi dan diet banyak dilakukan dalam
penanganan penderita. Diantaranya adalah keseimbangan diet karbohidrat,
penanganan gangguan pencernaan (Intestinal Permeability or "Leaky Gut
Syndrome"), penanganan alergi makanan atau reaksi simpang makanan lainnya.
Feingold Diet dapat dipakai sebagai terapi alternatif yang dilaporkan cukup
efektif. Suatu substansi asam amino (protein), L-Tyrosine, telah diuji-cobakan
dengan hasil yang cukup memuaskan pada beberapa kasus, karena kemampuan
L-Tyrosine mampu mensitesa (memproduksi) norepinephrin (neurotransmitter) yang
juga dapat ditingkatkan produksinya dengan menggunakan golongan amphetamine.
Beberapa terapi biomedis dilakukan dengan pemberian
suplemen nutrisi, defisiensi mineral, essential Fatty Acids, gangguan
metabolisme asam amino dan toksisitas Logam berat. Terapi inovatif yang pernah
diberikan terhadap penderita ADHD adalah terapi EEG Biofeed back, terapi
herbal, pengobatan homeopatik dan pengobatan tradisional Cina seperti
akupuntur.
Terapi yang diterapkan terhadap penderita ADHD
haruslah bersifat holistik dan menyeluruh. Penanganan ini hendaknya melibatkan
multi disiplin ilmu yang dilakukan antara dokter, orangtua, guru dan lingkungan
yang berpengaruh terhadap penderita secara bersama-sama. Penanganan ideal harus
dilakukan terapi stimulasi dan terapi perilaku secara terpadu guna menjamin
keberhasilan terapi.
Untuk mengatasi gejala gangguan perkembangan dan
perilaku pada penderita ADHD yang sudah ada dapat dilakukan dengan terapi
okupasi. Ada beberapa terapi okupasi untuk memperbaiki gangguan perkembangan
dan perilaku pada anak yang mulai dikenalkan oleh beberapa ahli perkembangan
dan perilaku anak di dunia, diantaranya adalah sensory Integration (AYRES),
snoezelen, neurodevelopment Treatment (BOBATH), modifukasi Perilaku, terapi
bermain dan terapi okupasi lainnya.
N.
ANAK
YANG AUTISTIK
Kata
autisme, berasal dari kata Yunani “autos” = “aku”, dalam pengertian non ilmiah
mudah menimbulkan interpretasi yaitu bahwa semua anak yang bersikap sangat
mengarah kepada dirinya sendiri karena sebab apapun, disebut autistic. Suatu
autisiform atau tingkah laku autistic semu semacam itu dapat timbul karena
“kekurangan pemeliharaan yang hangat”. Keadaan itu tidak perlu merupakan
autisme yang sungguh- sungguh.
Perkembangan
anak dapat saja terhambat karena tidak adanya pemeliharaan afektif, jadi karena
penelantaran afektif. Bila penelantaran itu di barengi oleh ketidak adanya
aturan, keajegan dan struktur dalam memilih pendidikan, dapat timbul gangguan-
gangguan yang sungguh- sungguh yang baru akan timbul kemudian.
Autisme
merupakan suatu hambatan perkembangan yang sudah Nampak pada tahun- tahun
penghidupan pertama. Dugaan akan sebab- sebabnya ada bermacam- macam. Kanner
tidak menolak kemungkinan bahwa autisme kanak- kanak awal ada hubungannya
dengan schizophrenia kanak- kanak. Schizophrenia adalah suatu golongan penyakit
mental yang di tandai oleh banyak symptom- symptom dan autisme sebagai suatu
tingkah laku yang aneh yang sangat mengarah pada diri sendiri, merupakan salah
satu simptomnya.
O.
Gangguan
pola perilaku yang menentang peraturan (Oppositional Defiant Disorder / ODD) –
Gangguan kelakuan (Conduct disorder)
Anak dengan ODD sering tidak patuh kepada peraturan
dan punya kecenderungan untuk menyusahkan orang lain. Sejumlah anak dengan ADHD
yang menunjukkan masalah tingkah laku dapat didiagnosa dengan gangguan
perilaku.
Gangguan perilaku adalah kelainan psikiatrik yang serius dimana anak bersifat agresif terhadap orang dan binatang, merusak barang, dan seringkali melanggar aturan di mana saja dia berada.
Ketidak-mampuan belajar dan berbahasa (Learning and language disabilities)
25 sampai 30 persen anak dengan ADHD juga mengalami masalah dalam bahasa atau belajar. Anak dengan kondisi penyerta ini dapat mengambil manfaat dari terapi sekolah dan bahasa, juga bantuan tambahan di sekolah.
Gangguan cemas (Anxiety disorder) dan Depresi (Depressive disorder)
Tambahan pula, 33 persen anak dengan ADHD juga memiliki kecemasan (anxietas) atau gangguan alam perasaan (seperti depresi). Anak dengan masalah ini dapat ditolong dengan pengobatan tambahan, termasuk terapi bicara, obat, atau keduanya.
Gangguan bipolar (Bipolar disorder)
Salah satu keadaan yang lebih serius yang mungkin terjadi bersamaan dengan ADHD adalah gangguan bipolar. Sejumlah tanda yang menunjukkan anak anda mempunyai gangguan bipolar adalah rasa gembira yang berlebihan, pola pikir cepat, dan kurang perlu tidur, sangat iritabel, sensitif dan reaktif secara berlebihan serta emosinya sering dikatakan seperti “roller-coaster”.
Gangguan perilaku adalah kelainan psikiatrik yang serius dimana anak bersifat agresif terhadap orang dan binatang, merusak barang, dan seringkali melanggar aturan di mana saja dia berada.
Ketidak-mampuan belajar dan berbahasa (Learning and language disabilities)
25 sampai 30 persen anak dengan ADHD juga mengalami masalah dalam bahasa atau belajar. Anak dengan kondisi penyerta ini dapat mengambil manfaat dari terapi sekolah dan bahasa, juga bantuan tambahan di sekolah.
Gangguan cemas (Anxiety disorder) dan Depresi (Depressive disorder)
Tambahan pula, 33 persen anak dengan ADHD juga memiliki kecemasan (anxietas) atau gangguan alam perasaan (seperti depresi). Anak dengan masalah ini dapat ditolong dengan pengobatan tambahan, termasuk terapi bicara, obat, atau keduanya.
Gangguan bipolar (Bipolar disorder)
Salah satu keadaan yang lebih serius yang mungkin terjadi bersamaan dengan ADHD adalah gangguan bipolar. Sejumlah tanda yang menunjukkan anak anda mempunyai gangguan bipolar adalah rasa gembira yang berlebihan, pola pikir cepat, dan kurang perlu tidur, sangat iritabel, sensitif dan reaktif secara berlebihan serta emosinya sering dikatakan seperti “roller-coaster”.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari teori-teori dan penjelasan di atas, kami dapat
menyimpulkan bahwa penyimpangan dalam perkembangan itu terjadi akibat agen-agen sosialisasi yang
saling bertentangan. Dan agar suatu individu tidak terjerumus
ke dalam penyimpangan dalam perkembangan, maka sang individu harus diberi
penyuluhan dan bantuan dalam menjalankan kehidupannya.
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi bagi
perkembangan sang individu. Seperti keluarga dan
masyarakat sekitar yang nantinya akan membentuk
kepribadian sang individu dan akan menjadikan sang individu itu sendiri
tidak menyimpang.
DAFTAR
PUSTAKA
Bush, Jo Wilma & Waugh, Kenneth (1976). Diagnosing
Learning Disabilities.
Second Edition,Ohio : Columbus.
Cartwritght, Philip,G.& Cartwritght, A, Carrol (
1984). Educating Special Learner.
California : Wordswort, Inc.
Hallahan, P. Daniel & Kauffman M. James ( 1991).
Excetional Children : Introduction to
Special Education, (Fifth ed.). New Jersey : Prentice
Hall Internatinal,Inc.
Kirk, A. Samuel & Gallagher, J. James (1989).
Educating Exceptional Children. Boston :
Houghton Mifflin Company.
Lazuardi,S.(1989). Mekanisme Terjadinya Disfungsi
Minimal Otak, Simposium Pengenalan
kesulitan Belajar dan Disfungsi Minimal Otak, Jakarta.
Learner, W. Janet (198). Learning Disabilities:
Theories, Diagnosis, and Teaching Strategis.
Boston: Houghton Mifflin Company.
Lovitt, Thomas C. (1990). Introduction to Learning
Disabilities, Boston : Allyn and Bacon.
Mcloughlin, A. James & Lewis, B. Rena (1986).
Assessing Special Students, Second Edition
, Ohio : A Bell & Howell Company.
Mercer, D. Cecil & Mercer, R. Ann (1989). Teaching
with Learning Problems. Third
Edition, Columbus ,Ohio : Merril Publishing Company
Permanarian Somad (1992). Pengajaran remidi, Jurusan
Pendidikan Luar Biasa,FIP IKIP
Bandung.
Sutarno. 2008. Hand Out “perkembangan dan
bimbingan peserta didik.
Langganan:
Komentar (Atom)
My Banner
Search My FansPage
Fairuz's Photography
We are BFF
Save





















